“ TUGAS AKHIR SEMESTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN”
Nama : Cera Ceria Makalalag
Kelas : PAI 2 Semester 4
Nim : 11.2.3.031
E-mail : Ceramakalalag631@yahoo.com
Blog : Ceriamakalalag.blogspot.com
Teknologi pendidikan
dalam posisi ini sebagai bagian pengembangan untuk memudahkan hubungan siswa
atau peserta didik dengan dunia lingkungannya. Peserta didik, baik di
masyarakat atau di sekolah selalu menghadapi realita dan obyek pengalaman.
Landasan
falsafah penelitian teknologi pendidikan terdiri atas 3 komponen seperti yang
diungkapkan oleh Suriasumantri dalam Miarso. Ada 3 jenis komponen dalam
teknologi pendidikan yaitu ontology (merupakan bidang kajian ilmu itu apa, jika
teknologi pendidikan sebagai ilmu maka bidang kajiannya apa), epistemology
(pendekatan yang digunakan dalam suatu ilmu itu bagaimana), dan aksiology
(menelaah tentang nilai guna baik secara umum maupun secara khusus, baik secara
kasat mata atau secara abstrak).
Teknologi
pendidikan adalah kajian dan praktik untuk membantu proses belajar dan
meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan
sumber teknologi yang memadai. Istilah teknologi pendidikan sering dihubungkan
dengan teori belajar dan pembelajaran. Bila teori belajar dan pembelajaran
mencakup proses dan sistem dalam belajar dan pembelajaran, teknologi pendidikan
mencakup sistem lain yang digunakan dalam proses mengembangkan kemampuan
manusia.
Teknologi
pendidikan merupakan teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaan dan penilaian sumber dan proses untuk belajar. Sehingga dapat
dibagi dalam 6 kawasan yang berhubungan erat satu sama lainnya, kawasan itu
yakni pemanfaatan, kawasan desain, kawasan pengelolaan, kawasan penilaian, dan
kawasan pengembangan, setiap kawasan mempunyai sub kategorinya masing – masing.
Teknologi
Pendidikan juga merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan
orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah,
mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan
masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia dalam situasi di mana
kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Teknologi Pendidikan
dapat membentuk teori karena memenuhi kriteria teori, yaitu :adanya gejala yang
belum dipahami, menjelaskan ( mengapa dan bagaimana ), rangkuman tentang apa
yang telah diketahui, memberikan orientasi fakta yang diteliti,
mensistematiskan, mengklasifikasi, menghubungkan gejala, mengidentifikasi
kesenjangan, melahirkan strategi untuk keperluan riset, dan memprediksi. Teknologi
pendidikan memiliki teknik intelektual, yaitu pendekatan yang digunakan untuk
memecahkan masalah, aplikasi praktis yaitu usaha untuk merealisasikan atau
mengoperasionalkan pikiran, ide dan proses sehingga menghasilkan produk yang
dapat dilihat, dan unik yaitu harus ada karakteristik khusus yang tidak
dijumpai pada bidang lain
Teknologi Pendidikan juga memiliki pendidikan dan pelatihan yang memadai, adanya komitmen terhadap tugas profesionalnya, adanya usaha untuk senantiasa mengembangkan diri sesuai dengan kondisi lingkungan dan tuntutan zaman, adanya standar etik yang harus dipatuhi, dan adanya lapangan pengabdian yang khas.
Teknologi Pendidikan juga memiliki pendidikan dan pelatihan yang memadai, adanya komitmen terhadap tugas profesionalnya, adanya usaha untuk senantiasa mengembangkan diri sesuai dengan kondisi lingkungan dan tuntutan zaman, adanya standar etik yang harus dipatuhi, dan adanya lapangan pengabdian yang khas.
Perkembangan ilmu dan
teknologi merupakan salah satu hasil produktivitas dari manusia yang memiliki
pengetahuan yang didapat dari pendidikan. Dimana perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi memiliki implikasi yang luas dalam kehidupan manusia sehingga diharapkan
manusia-manusia tersebut perlu mendalami untuk mengambil manfaatnya secara
optimal dan mereduksi implikasi negatif yang ada. Teknologi Pendidikan hanya
mungkin dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik bilamana ada tenaga yang
menanganinya.
Sebagai salah satu
disiplin ilmu, teknologi pendidikan juga berorientasikan kepada perubahan
(perkembangan) cara hidup dan kebutuhan manusia. Inilah yang menyempurnakan
teknologi pendidikan setaraf dengan disiplin ilmu lainnya, dengan perubahan
konsep teknologi pendidikan telah terjadinya perubahan paradigma dalam batang
tubuh teknologi pendidikan. Paradigma tersebut merupakan cara pandang teknologi
pendidikan terhadap perkembangan manusia.
Teknologi pendidikan
merupakan suatu disiplin ilmu terapan, artinya ia berkembang karena adanya
kebutuhan di lapangan, yaitu kebutuhan untuk belajar. Belajar lebih efektif,
lebih efisien, lebih banyak, lebih luas, lebih cepat dan sebagainya. Untuk itu
ada usaha dan produk yang sengaja dibuat dan ada yang ditemukan dan dimanfaatkan.
teknologi
pendidikan juga dapat dipandang sebagai suatu produk dan proses (Sadiman,
1993). Sebagai suatu produk teknologi pendidikan mudah dipahami karena sifatnya
lebih konkrit seperti radio, televisi, proyektor, OHP dan sebagainya.
Sebagai sebuah proses teknologi pendidikan bersifat abstrak. Dalam hal ini teknologi pendidikan bisa dipahami sebagai sesuatu proses yang kompleks, dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan untuk mengatasi permasalahan,melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah tersebut yang mencakup semua aspek belajar manusia. (AECT, 1977). Sejalan dengan hal tersebut, maka lahirnya teknologi pendidikan lahir dari adanya permasalahan dalam pendidikan. Permasalahan pendidikan yang mencuat saat ini, meliputi pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu / kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. Permasalahan serius yang masih dirasakan oleh pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi adalah masalah kualitas, tentu saja ini dapat di pecahkan melalui pendekatan teknologi pendidikan.
Sebagai sebuah proses teknologi pendidikan bersifat abstrak. Dalam hal ini teknologi pendidikan bisa dipahami sebagai sesuatu proses yang kompleks, dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan untuk mengatasi permasalahan,melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah tersebut yang mencakup semua aspek belajar manusia. (AECT, 1977). Sejalan dengan hal tersebut, maka lahirnya teknologi pendidikan lahir dari adanya permasalahan dalam pendidikan. Permasalahan pendidikan yang mencuat saat ini, meliputi pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu / kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. Permasalahan serius yang masih dirasakan oleh pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi adalah masalah kualitas, tentu saja ini dapat di pecahkan melalui pendekatan teknologi pendidikan.
Aplikasi
teknologi pendidikan yang paling mendasar, dan yang secara tegas dinyatakan,
adalah menyediakan dan melaksanakan pemecahan masalah dalam memberikan
kemungkinan belajar.Pemecahan ini berbentuk sumber belajar, sumber ini baik
yang sengaja dirancang maupun yang dipilih dan kemudian dimanfaatkan merupakan
produk konkrit yang tersedia untuk berinteraksi dengan pemelajar.Produk ini
merupakan bukti penerapan teknologi pendidikan yang paling jelas.Fungsi-fungsi
pengelolaan dan pengembangan juga merupakan bukti penerapan praktis teknologi
pendidikan.Masing-masing fungsi tersebut mempunyai kegiatan dan hasil khusus,
yang dapat diukur dan dilihat.
Teknologi pendidikan
secara keseluruhan dalam sistem pendidikan adalah miniatur cara memandang dan
menyikapi manusia untuk dapat terjun hidup sebagai anggota masyarakat. Melalui
ini dalam sistem pendidikan manusia ditempa untuk menjadi manusia yang juga
dapat menyesuaiakan diri dengan baik dalam lingkungannya. Walaupun banyak
masalah-masalah yang terdapat di dalam teknologi pendidikan dan solusinya adalah merealisasikan stimulus-stimulus itu dalam program
komputer dalam menggunakan piranti lunak yang mudah dipelajari sehingga dengan
demikian para pengajar dengan akan mudah merealisasikan ide-ide pengajarannya.
Pembelajaran
Berbantuan Komputer (PBK) merupakan suatu cara/metode pembelajaran yang
menggunakan aplikasi komputer sebagai media utamanya. Dengan kata lain,
komputer sebagai penghubung antara siswa dengan guru. Semua materi berada pada
komputer sehingga siswa bisa mengulang materi sesuai dengan tingkat
kecepatannya dalam menangkap pelajaran.
Pembelajaran Berbantuan Komputer adalah aplikasi komputer sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran terhadap proses belajar dan mengajar yang bertujuan membantu siswa dalam belajarnya bisa melalui pola interaksi dua arah melalui terminal komputer mau pun multi arah yang diperluas melalui jaringan komputer (baik lokal mau pun global) dan juga diperluas fungsinya melalui interface (antar muka) multimedia (Emithu, 2010).
Pembelajaran Berbantuan Komputer adalah aplikasi komputer sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran terhadap proses belajar dan mengajar yang bertujuan membantu siswa dalam belajarnya bisa melalui pola interaksi dua arah melalui terminal komputer mau pun multi arah yang diperluas melalui jaringan komputer (baik lokal mau pun global) dan juga diperluas fungsinya melalui interface (antar muka) multimedia (Emithu, 2010).
Dalam
pembelajaran yang berbantuan komputer baik yang bersifat mandiri maupun
berbasis web, rancangan instruksional haruslah dikembangkan atas dasar
pemahaman bagaimana proses belajar terjadi pada diri setiap individu. Dengan
adanya pergeseran paradigma belajar yang semula bersifat teacher-centred menjadi learner-centred
maka pengembangan strategi pembelajaran memperhitungkan karakteristik awal
pembelajar dan learning preferences
yang dimiliki setiap pembelajar. Penggunaan komputer dalam pembelajaran
bukanlah dimaksudkan untuk menciptakan mesin-mesin yang mampu mengajar
melainkan dimaksudkan untuk menciptakan sebuah lingkungan belajar yang lebih
produktif.
Dengan
menggabungkan pembelajaran berbantuan komputer (advance organizer) dengan kecerdasan jamak diharapkan bahwa
pembelajaran akan mampu menciptakan lingkungan belajar yang bersifat adaptif
baik terhadap tingkat pemahaman awal dan maupun terhadap preferensi belajar
setiap pembelajar. Melalui lingkungan belajar yang adaptif ini, proses belajar
memang belum menjadi efisien dan
bersifat individualized tetapi belum
menjamin dapat meningkatkan retensi pembelajar. Retensi pembelajar dapat
ditingkatkan bila digunakan strategi pembelajaran yang mempertimbangkan
bagaimana proses belajar terjadi pada individu.
Sangat banyak
yang mendefinisikan tentang pengertian teknologi pendidikan, intinya adalah
kita menggunakan teknologi pendidikan untuk di manfaatkan dalam proses
pembelajaran sehingga proses pembelajaran lebih mudah, terstruktur dan lebih
efisien sehingga mencapai tujuan yang maksimal, semuanya sudah di atur dalam
teknologi pendidikan.
Menelusuri pandangan Al-Qur’an tentang teknologi,
mengundang kita untuk menengok sekian banyak ayat Al-Qur’an yang berbicara
tentang alam raya. Menurut sebagian ulama, terdapat sekitar 750 ayat Al-Qur’an
yang berbicara tentang alam materi dan fenomenanya, dan memerintahkan manusia
untuk mengetahui dan memanfaatkan alam ini. Secara tegas Al-Qur’an menyatakan
bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk menusia.
Allah SWT
Berfirman :
t¤yur /ä3s9 $¨B Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# $tBur Îû ÇÚöF{$# $YèÏHsd çm÷ZÏiB 4 ¨bÎ) Îû Ï9ºs ;M»tUy 5Qöqs)Ïj9 crã©3xÿtGt ÇÊÌÈ
13. dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa
yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
berfikir.
Jadi, dapatkan
dikatakan bahwa teknologi merupakan sesuatu yang dianjurkan oleh Al-Qur’an.
Sebelum menjawab pertanyaan, ada dua catatan yang perlu diperhatikan.
Pertama, ketika Al-Qur’an berbicara tentang
alam raya dan fenomenanya, terlihat secara jelas bahwa pembicaraannya selalu
dikaitkan dengan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.
Kedua, Al-Qur’an sejak dini memperkenalkan
istilah sakhara yang maknanya bermuara pada kemampuan meraih dengan
mudah dan sebanyak yang dibutuhkan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan dari
alam raya melalui keahlian di bidang teknik.
Ketika Al-Qur’an memilih kata sahkara yang arti
harfiahnya menundukkan atau merendahkan, maksudnya adalah agar alam raya dengan
segala manfaat yang dapat diraih darinya harus tunduk dan dianggap sebagai
sesuatu yang posisinya berada di bawah manusia.
Selanjutnya hadits Nabi
Muhammad SAW yang berkaitan dengan teknologi pendidikan adalah :
Dari Abud Darda`
radhiyallahu ‘anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
“Barangsiapa menempuh
suatu jalan yang padanya dia mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan dia
menempuh jalan dari jalan-jalan (menuju) jannah, dan sesungguhnya para malaikat
benar-benar akan meletakkan sayap-sayapnya untuk penuntut ilmu, dan
sesungguhnya seorang penuntut ilmu akan dimintakan ampun untuknya oleh makhluk-makhluk
Allah yang di langit dan yang di bumi, sampai ikan yang ada di tengah lautan
pun memintakan ampun untuknya. Dan sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu
atas seorang yang ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan pada malam purnama
atas seluruh bintang, dan sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi, dan para
Nabi tidaklah mewariskan dinar ataupun dirham, akan tetapi mereka hanyalah
mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang mengambilnya maka sungguh dia telah
mengambil bagian yang sangat banyak.” (HR. Abu Dawud no.3641, At-Tirmidziy
no.2683, dan isnadnya hasan, lihat Jaami’ul Ushuul 8/6)
Borgata Hotel Casino & Spa - Hollywood Casino Directory
BalasHapusFind out how 원주 출장마사지 to open a 아산 출장마사지 business near Borgata Hotel Casino 충주 출장마사지 & Spa, 1 Borgata 김포 출장샵 Way, Atlantic 광주광역 출장마사지 City, NJ 08401.